Mitos dan Fakta tentang Daging Paling Bergizi yang Perlu Anda Ketahui
Mitos dan Fakta tentang Daging Paling Bergizi yang Perlu Anda Ketahui
Hai, Sobat Sehat! Apakah Anda tahu bahwa ada banyak mitos dan fakta seputar daging yang mungkin membuat Anda bingung? Daging memang menjadi salah satu sumber protein dan nutrisi penting bagi tubuh kita. Namun, tidak sedikit juga informasi yang salah atau tidak akurat mengenai daging paling bergizi.
Mitos pertama yang sering kita dengar adalah bahwa daging merah tidak sehat dan dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Namun, menurut ahli gizi Stephanie Middleberg, RD, CDN, “Daging merah sebenarnya mengandung banyak zat besi dan protein yang sangat baik untuk kesehatan tubuh kita. Yang perlu diperhatikan adalah jumlah konsumsinya dan cara memasaknya.”
Fakta kedua yang perlu kita ketahui adalah bahwa daging ayam atau ikan putih lebih sehat dibandingkan dengan daging merah. Menurut Dr. Michael Greger dari NutritionFacts.org, “Meskipun daging merah mengandung lemak jenuh yang lebih tinggi, namun sebenarnya daging ayam atau ikan putih juga mengandung nutrisi yang sangat baik untuk tubuh kita seperti asam lemak omega-3.”
Mitos ketiga yang perlu dipecahkan adalah bahwa daging olahan seperti sosis atau ham tidak sehat. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Harvard T.H. Chan School of Public Health, “Konsumsi daging olahan sebaiknya dikurangi karena dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan kanker. Namun, jika dikonsumsi dalam jumlah yang moderat, daging olahan juga masih bisa menjadi sumber protein yang baik.”
Fakta terakhir yang perlu kita ingat adalah bahwa cara memasak daging juga mempengaruhi kandungan nutrisinya. Menurut ahli gizi Lisa Young, PhD, RDN, “Memanggang atau menggoreng daging pada suhu tinggi dapat menyebabkan terbentuknya senyawa karsinogenik. Sebaiknya pilih cara memasak yang lebih sehat seperti merebus atau memanggang dengan suhu rendah.”
Jadi, Sobat Sehat, jangan mudah percaya pada mitos-mitos seputar daging paling bergizi. Pastikan untuk selalu mencari informasi yang akurat dan konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter Anda. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Anda!